Minggu, 23 Maret 2014

Cara Sederhana Mengelola Keuangan Keluarga



Masalah keuangan adalah hal yang biasanya dialami bagi keluarga muda, apalagi di tahun-tahun pertama menjalani kehidupan berumahtangga. Belum lagi si kecil yang akan hadir di tengah kehidupan Anda dan pasangan. Benarkah masalahnya terletak dari besar-kecilnya pendapatan keluarga?

“Seringkali masalahnya bukan terletak pada penghasilan yang kurang, tapi kebiasaan yang salah dalam mengelola uang,” ungkap Ligwina Hananto, ahli perencanan keuangan dalam sebuah acara Ayahbunda beberapa waktu lalu. Ternyata, dalam kenyataan, seorang ayah yang berpenghasilan ratusan juta rupiah bisa mengalami shock ketika menemukan uangnya tinggal Rp. 500.000,00 sebelum akhir bulan. 
Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Ligwina memberikan beberapa tips untuk mengelola keuangan secara sederhana :
1.        Susun rencana keuangan atau anggaran
Rencana keuangan yang realistis membantu Anda bersikap obyektif soal pengeluaran yang berlebihan. Tidak perlu terlalu terperinci, sehingga lupa kebutuhan diri sendiri. Tidak ada salahnya memasukkan kebutuhan pergi ke salon, spa atau clubbing. Yang penting, anggarkan jumlah yang realistis dan Anda pun harus patuh dengan anggaran tersebut.
2.        Pahami portofolio keuangan keluarga Anda
Jangan sampai Anda tidak tahu isi tabungan, jumlah tagihan listrik, telepon, servis mobil, belanja, biaya periksa dokter dan lainnya. Anda harus tahu berapa hutang kartu kredit, pinjaman bank atau cicilan rumah dan mobil.
3.        Pikirkan lebih seksama pengertian antara “butuh” dan “ingin”
Tidak jarang kita membelanjakan uang untuk hal yang tidak terlalu penting atau hanya didorong keinginan, bukan kebutuhan. Buatlah daftar berupa tabel yang terdiri dari kolom untuk item belanja, kebutuhan dan keinginan. Setelah mengisi kolom item belanja, isilah kolom “kebutuhan” dan “keinginan” dengan tanda cek (V). Dari sini pertimbangkan dengan lebih matang, benda atau hal yang perlu Anda beli/penuhi atau tidak.
4.        Hindari berhutang.
Godaan untuk hidup konsumtif semakin besar. Tapi bukan berarti dengan mudah Anda membeli berbagai benda secara kredit. Tumbuhkan kebiasaan keuangan yang sehat dimulai dari yang sederhana, seperti tidak memiliki hutang konsumtif.
5.        Meminimalkan belanja konsumtif
Bertemu teman lama untuk bertukar pikiran di kafe terkadang memang perlu, tapi tidak berarti Anda harus melakukannya di setiap Jumat sore. Anda bisa menggunakan pengeluaran ini untuk menabung atau memenuhi kebutuhan lain.
6.        Tetapkan tujuan atau cita-cita finansial
Susun target keuangan yang ingin Anda raih secara berkala, bersama pasangan. Tetapkan tujuan spesifik, realistis, terukur dan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan ini membantu Anda lebih fokus merancang keuangan. Misalnya, bercita-cita punya dana pendidikan prasekolah berstandar internasional dan sebagainya.
7.        Menabung, menabung dan menabung
Ubah kebiasaan dan pola pikir. Segera setelah menerima gaji, sisihkan untuk tabungan dalam jumlah yang telah Anda rencanakan sesuai tujuan atau cita-cita finansial keluarga Anda. Sebaiknya, Anda memiliki rekening terpisah untuk tabungan dan kebutuhan sehari-hari.
8.        Berinvestasilah
Tentu Anda tidak akan puas dengan hanya menunggu tabungan biar banyak. Padahal cita-cita Anda untuk keluarga “selangit”. Inilah saat yang tepat untuk juga memikirkan investasi. Kini bentuknya macam-macam. Takut akan risiko investasi?! Tidak perlu khawatir, Anda hanya perlu belajar pada ahlinya. Konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan yang handal.


Sumber referensi : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar