Pengertian dan Pengaruh Adanya Perubahan Hak Pemilikan Terhadap Neraca Konsolidasi
Pengertian dan Pengaruh adanya Perubahan Hak Kepemilikan
Penggabungan usaha
adalah suatu usaha untuk menggabungkan perusahaan yang satu atau lebih
perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi.
Faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan untuk menentukan besarnya kontribusi dari masing-masing
perusahaan yang mengadakan penggabungan usaha, adalah :
v Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham
v Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal
saham.
Penyebab Perubahan Hak Pemilikan terhadap Neraca Konsolidasi
Ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan-perubahan hak pemilikan dan
pengaruhnya terhadap penyusunan neraca konsolidasi, antara lain:
a. Pembelian saham
perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh sejak
saat pembelian saham pada tahap pertama.
b. Pembelian saham
perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh baru setelah beberapa
tahap pembelian saham
c. Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham-saham perusahaan
anak yang dimiliki perusahaan induk
d. Emisi saham dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang
mempengaruhi hak-hak pemilikan perusahaan induk
e. Transaksi-transaksi
saham yang ditarik dari peredaran (Treasury Stock) pada perusahaan anak.
Contoh Soal :
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011
PT Ajeng memiliki sebanyak 400 lembar saham-saham PT Rahma, dengan perincian
sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 2010, dibeli
sebanyak 375 lembar @Rp 60.000 per lembar dan pada tanggal 1 Juli 2011, dibeli
sebanyak 25 lembar @Rp 75.000 perlembar.
Sedang modal saham masing-masing
perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 terdiri dari 500 lembar
nominal @Rp 50.000 per lembar. Berikut ini data tentang saldo laba yang
ditahan, laba (rugi) usaha serta deviden yang dibagikan sejak awal tahun 2010
sampai akhir tahun 2011 dari kedua perusahaan tersebut :
Perubahan-perubahan laba yang ditahan
|
PT Citra
|
PT Borneo
|
Laba yang ditahan, per 31 Desember 2009
Laba usaha, tahun 2010
Pembagian deviden, bulan Desember 2011
Laba usaha, tahun 2011
|
Rp 15.000.000
Rp 3.750.000
Rp 2.500.000
Rp 6.250.000
|
Rp 3.750.000
Rp 5.000.000
Rp 1.250.000
Rp 5.000.000
|
Pengaruh bertambahnya pemilikan saham
dari semula 75% dari jumlah saham yang beredar menjadi 80% pada tanggal 1 juli
2011 dan perubahan–perubahan yang terjadi pada hak-hak para pemegang saham pada
PT Borneo sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT Citra, terhadap saldo rekening
Investasi Saham dari laba yang ditahan pada buku-buku PT Citra akan nampak
seperti pada tabel yang berikut:
Keterangan
|
Metode Harga Perolehan
|
Investasi Saham
|
Laba yang ditahan
|
31 Des 2009 : saldo…
1 Jan 2010 : beli 375 saham @Rp 60.000
|
-
22.500.000
|
15.000.000
-
|
31 Des 2010 : Laba usaha
- PT Citra, Rp
3.750.000
- PT Borneo Rp.
5.000.000
|
22.500.000
-
-
|
15.000.000
3.750.000
-
|
1 Juli 2011 : beli 25 lembar
saham @Rp.75.000
|
22.500.000
1.875.000
|
18.750.000
-
|
Des 2011 : pembagian deviden :
- PT
Citra Rp 2.500.000
- PT
Borneo Rp. 1.250.000
|
24.375.000
-
-
|
18.750.000
(2.500.000)
1.000.000
|
31 Des 2011 : laba usaha :
- PT
Citra Rp 6.250.000
- PT
Borneo Rp 5.000.000
|
24.375.000
-
-
|
17.250.000
6.250.000
-
|
31 Desember 2011, saldo
|
24.375.000
|
23.500.000
|
Jurnal eliminasi :
Investasi saham
PT. Borneo 24.375.000
Eliminasi Modal saham 20.000.000
Eliminasi LYD 2.812.500
Eliminasi LYD 562.500
Selisih lebih harga Perolehan 1.000.000
Ø Metode Harga Perolehan (Cost Method)
Apabila metode harga perolehan dipakai
pengaruh perubahan pemilikan saham tersebut di dalam pencatatan pada buku-buku PT
Citra (perusahaan induk), adalah berupa kenaikan saldo rekening investasi
sebesar harga perolehan 25 lembar pada tanggal 1 Juli 2011 dan hak atas deviden
yang dibagikan oleh PT Borneo pada bulan Desember 2011. Akan tetapi apabila
pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi
terhadap modal saham PT Borneo dilakukan sesuai dengan hak pemilikan saham pada
tanggal tersebut. Sedang eliminasi saldo laba yang ditahan, masing-masing
dipakai titik tolak dari saldo pada tanggal 1 Juli 2011 jika tidak diketahui
secara pasti besarnya laba usaha untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni
dipakai pendekatan rata-rata per tahun sebagai:
Laba yang ditahan, 1 Januari 2011 8.750.000
Ditambah :
Laba usaha, rata-rata per bulan-tahun 2011 :
(6/12 x Rp5.000.000) 2.500.000 +
Laba yang ditahan, 1 Juli 2011 11.250.000
Didalam
neraca yang dikonsolidasi harus diakui adanya bagian kenaikan saldo laba yang
ditahan pada perusahaan anak. Oleh karena telah terjadi perubahan hak pemilikan
saham, maka hal ini juga mempengaruhi cara-cara menentukan bagian atas kenaikan
saldo laba yang ditahan tersebut. Penentuan bagian atas kenaikan laba yang
ditahan itu harus memperhatikan jumlah relative pemilikan saham dalam periode
akuntasi yang bersangkutan.
Dengan
bertitik tolak pada ketentuan tersebut “kenaikan saldo laba yang ditahan, untuk
PT Citra (perusahaan induk)” di dalam neraca konsolidasi yang disusun pada
tanggal 31 desembe 2011, dihitung sebagai berikut :
Saldo laba yang ditahan (PT
Borneo, 1 juli 2011) 11.250.000
Saldo, pada tanggal 1 Jan 2010
(pada saat pembelian saham tahap pertama)
3.750.000 -
Kenaikan, periode 1 Jan 2010 – 1
Juli 2011 7.500.000
Hak pemilikan saham dlm periode 1
Jan 2010 – 1 Juli
2011 75%
Kenaikan saldo LYD untuk PT Citra
sejak 1 Jan 2010-1 Juli 2011 5.625.000
Saldo laba ditahan, 31-12-2011 12.500.000
Saldo pada tanggal 1 Juli 2011 11.250.000
-
Kenaikan periode 1/7 sampai
dengan 31/12/2011 1.250.000
Hak pemilikan saham, periode 1
juli – 31 Des 2011 80%
Kenaikan saldo LYD untuk PT Citra
periode 1 Juli – 31 des 2011 1.000.000 +
Jumlah kenaikan saldo LYD untuk
PT Citra sejak 1 Jan 2010-31 Jul 2011 6.625.000
Adapun bentuk, daftar lajur penyusunan
neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, menurut metode harga
perolehan nampak sebagai berikut :
PT Citra dan Perusahaan Anaknya (PT Borneo)
Daftar lajur penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode harga perolehan
Rekening-rekening neraca
|
PT Citra
|
PT Borneo
|
Eliminasi
|
Neraca konsolidasi
|
D
|
K
|
D
|
K
|
Debit :
Investasi saham-saham, PT
Borneo
Eliminasi 80% modal saham
Eliminasi 75% saldo laba yang
ditahan, 1/1/10 sebesar Rp 3.750.000
Eliminasi 5% saldo laba yang
ditahan, 1/7/11 sebesar Rp 11.250.000
Selisih lebih harga perolehan
diatas nilai buku saham
Macam-macam aktiva
Kredit:
Macam-macam hutang
Modal saham, PT Citra
LYD PT Citra
Modal saham, PT Borneo
Eliminasi 80%
Hak pem.saham minoritas 20%.
Laba yang ditahan, PT Borneo.
Eliminasi 80% seperti diatas
Hak pem. Saham minoritas 20%
Kenaikan saldo laba yang
ditahan untuk perusahaan induk
|
24.375.000
-
-
-
-
50.625.000
75.000.000
26.500.000
25.000.000
23.500.000
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
50.000.000
50.000.000
17.500.000
-
-
25.000.000
-
-
12.500.000
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
20.000.000
-
-
3.375.000
-
-
|
-
20.000.000
2.812.500
562.500
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
1.000.000
100.625.000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
-
39.000.000
25.000.000
23.500.000
-
-
5.000.000
-
-
2.500.000
6.625.000
|
|
75.000.000
|
50.000.000
|
23.375.000
|
23.375.000
|
101.625.000
|
101.625.000
|