Rabu, 14 Mei 2014

Catatan Aklan2 part IX



LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
PEMILIKAN TIDAK LANGSUNG DAN SALING MEMILIKI SAHAM


v Pemilikan Tidak Langsung (Indirect Holding)
Pemilikan Tidak Langsung adalah investasi yang memungkinkan investor untuk mengendalikan perusahaan lain tetapi tidak melalui kepemilikan saham langsung melainkan melalui anak perusahaannya.
Struktur Indirect Holding terbagi menjadi dua macam, antara lain :
1.     Indirect Holding Berstruktur Induk-Anak-Cucu (Father-Son-Grandson)
Misalkan :               A mempunyai saham B 80%, B mempunyai saham C 70%, maka secara tidak langsung A memiliki 80% x 70% = 56% saham C. Oleh karena itu,  laporan keuangan C harus masuk ke dalam laporan konsolidasi A.  Dalam struktur ini, yang dilihat adalah apakah A punya kendali atas B dan B punya kendali atas C, meskipun akhirnya kepemilikan A atas C secara tidak langsung kurang dari 50%.
Dalam indirect holding berstruktur induk-anak-cucu,  MINORITAS anak secara tidak langsung berhak atas Laba Bersih cucu, yaitu sebesar % kepemilikan MINORITAS x % kepemilikan anak terhadap cucu x Laba Bersih cucu.

2.     Indirect Holding Berstruktur Afiliasi Terkoneksi (Connecting Affiliates)
Misalkan :                A mempunyai saham B 80%, dan saham C 20%; B mempunyai saham C  40%, maka secara tidak langsung A memiliki 80% x 40% = 32% saham C secara tidak langsung, sehingga jumlah sahamnya di C menjadi 52% dan C harus masuk ke dalam laporan konsolidasi A. Dalam struktur seperti ini total kepemilikan A terhadap C harus di atas 50% dan A harus mengendalikan B.

v Mutual holding
Mutual Holding adalah kepemilikan saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berafiliasi.
Struktur mutual holding terbagi menjadi dua macam, antara lain :
1.     Saham induk dimiliki oleh anak perusahaan
Dari sudut pandang konsolidasi, saham induk yang dimiliki oleh anak perusahaan tidak termasuk ke dalam saham yang beredar. Oleh karena itu di dalam laporan keuangan konsolidasi, saham tersebut akan dilaporkan sebagai saham treasuri dan akan dikurangkan dari stockholders’ equity konsolidasi pada nilai biayanya.

2.     Saham anak dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya
Saham anak yang dimiliki oleh anak perusahaan yang lainnya, tidak akan diperlakukan sebagai Treasury stock (Saham). Investasi tersebut akan dieliminasi bersamaan dengan eliminasi ekuitas perusahaan yang sahamnya dimiliki.

Selasa, 06 Mei 2014

Catatan Aklan2 part VIII


Pengertian dan Pengaruh Adanya Perubahan Hak Pemilikan Terhadap Neraca Konsolidasi

Pengertian dan Pengaruh adanya Perubahan Hak Kepemilikan
Penggabungan usaha adalah suatu usaha untuk menggabungkan perusahaan yang satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomi.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan besarnya kontribusi dari masing-masing perusahaan yang mengadakan penggabungan usaha, adalah :
v  Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham
v  Penggabungan perusahaan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham.

Penyebab Perubahan Hak Pemilikan terhadap Neraca Konsolidasi
     Ada beberapa hal yang menyebabkan perubahan-perubahan hak pemilikan dan pengaruhnya terhadap penyusunan neraca konsolidasi, antara lain:
a.   Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh sejak saat pembelian saham pada tahap pertama.
b.   Pembelian saham perusahaan anak dilakukan lebih dari satu kali, hak kontrol diperoleh baru setelah beberapa tahap pembelian saham
c.   Pembelian dan penjualan kembali sebagian dari saham-saham perusahaan anak yang dimiliki perusahaan induk
d.   Emisi saham dan atau penarikan kembali saham-saham perusahaan anak yang mempengaruhi hak-hak pemilikan perusahaan induk
e.     Transaksi-transaksi saham yang ditarik dari peredaran (Treasury Stock) pada perusahaan anak.

Contoh Soal :
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 PT Ajeng memiliki sebanyak 400 lembar saham-saham PT Rahma, dengan perincian sebagai berikut :
Pada tanggal 1 Januari 2010, dibeli sebanyak 375 lembar @Rp 60.000 per lembar dan pada tanggal 1 Juli 2011, dibeli sebanyak 25 lembar @Rp 75.000 perlembar.
Sedang modal saham masing-masing perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 terdiri dari 500 lembar nominal @Rp 50.000 per lembar. Berikut ini data tentang saldo laba yang ditahan, laba (rugi) usaha serta deviden yang dibagikan sejak awal tahun 2010 sampai akhir tahun 2011 dari kedua perusahaan tersebut :

Perubahan-perubahan laba yang ditahan
PT Citra
PT Borneo
Laba yang ditahan, per 31 Desember 2009
Laba usaha, tahun 2010
Pembagian deviden, bulan Desember 2011
Laba usaha, tahun 2011
Rp 15.000.000
Rp 3.750.000
Rp 2.500.000
Rp 6.250.000
Rp 3.750.000
Rp 5.000.000
Rp 1.250.000
Rp 5.000.000

Pengaruh bertambahnya pemilikan saham dari semula 75% dari jumlah saham yang beredar menjadi 80% pada tanggal 1 juli 2011 dan perubahan–perubahan yang terjadi pada hak-hak para pemegang saham pada PT Borneo sejak pemilikan saham-sahamnya oleh PT Citra, terhadap saldo rekening Investasi Saham dari laba yang ditahan pada buku-buku PT Citra akan nampak seperti pada tabel yang berikut:
Keterangan
Metode Harga Perolehan
Investasi Saham
Laba yang ditahan
31 Des 2009 : saldo…
1 Jan 2010 : beli 375 saham @Rp 60.000
-
22.500.000
15.000.000
-
31 Des 2010 : Laba usaha
-       PT Citra, Rp 3.750.000
-       PT Borneo Rp. 5.000.000
22.500.000
-
-
15.000.000
3.750.000
-
1 Juli 2011 : beli 25 lembar saham @Rp.75.000
22.500.000
1.875.000
18.750.000
-
Des 2011 : pembagian deviden :
-       PT Citra Rp 2.500.000
-       PT Borneo Rp. 1.250.000
24.375.000
-
-
18.750.000
(2.500.000)
1.000.000
31 Des 2011 : laba usaha :
-       PT Citra Rp 6.250.000
-       PT Borneo Rp 5.000.000
24.375.000
-
-
17.250.000
6.250.000
-
31 Desember 2011, saldo
24.375.000
23.500.000

Jurnal eliminasi :
 Investasi saham PT. Borneo           24.375.000
Eliminasi Modal saham                                 20.000.000
Eliminasi LYD                                                      2.812.500
Eliminasi LYD                                                          562.500
Selisih lebih harga Perolehan                         1.000.000


Ø  Metode Harga Perolehan (Cost Method)
Apabila metode harga perolehan dipakai pengaruh perubahan pemilikan saham tersebut di dalam pencatatan pada buku-buku PT Citra (perusahaan induk), adalah berupa kenaikan saldo rekening investasi sebesar harga perolehan 25 lembar pada tanggal 1 Juli 2011 dan hak atas deviden yang dibagikan oleh PT Borneo pada bulan Desember 2011. Akan tetapi apabila pada tanggal 31 Desember 2011 disusun neraca konsolidasi, maka eliminasi terhadap modal saham PT Borneo dilakukan sesuai dengan hak pemilikan saham pada tanggal tersebut. Sedang eliminasi saldo laba yang ditahan, masing-masing dipakai titik tolak dari saldo pada tanggal 1 Juli 2011 jika tidak diketahui secara pasti besarnya laba usaha untuk periode 1 Januari sampai dengan 30 Juni dipakai pendekatan rata-rata per tahun sebagai:
Laba yang ditahan, 1 Januari 2011                                     8.750.000
Ditambah :
Laba usaha, rata-rata per bulan-tahun 2011 :
(6/12 x Rp5.000.000)                                                             2.500.000 +
Laba yang ditahan, 1 Juli 2011                                           11.250.000

            Didalam neraca yang dikonsolidasi harus diakui adanya bagian kenaikan saldo laba yang ditahan pada perusahaan anak. Oleh karena telah terjadi perubahan hak pemilikan saham, maka hal ini juga mempengaruhi cara-cara menentukan bagian atas kenaikan saldo laba yang ditahan tersebut. Penentuan bagian atas kenaikan laba yang ditahan itu harus memperhatikan jumlah relative pemilikan saham dalam periode akuntasi yang bersangkutan.
            Dengan bertitik tolak pada ketentuan tersebut “kenaikan saldo laba yang ditahan, untuk PT Citra (perusahaan induk)” di dalam neraca konsolidasi yang disusun pada tanggal 31 desembe 2011, dihitung sebagai berikut :
Saldo laba yang ditahan (PT Borneo, 1 juli 2011)                                                          11.250.000
Saldo, pada tanggal 1 Jan 2010 (pada saat pembelian saham tahap pertama)        3.750.000 -
Kenaikan, periode 1 Jan 2010 – 1 Juli 2011                                                                        7.500.000
Hak pemilikan saham dlm periode 1 Jan 2010 – 1 Juli 2011              75%
Kenaikan saldo LYD untuk PT Citra sejak 1 Jan 2010-1 Juli 2011                      5.625.000
Saldo laba ditahan, 31-12-2011                                          12.500.000
Saldo pada tanggal 1 Juli 2011                                            11.250.000 -
Kenaikan periode 1/7 sampai dengan 31/12/2011      1.250.000
Hak pemilikan saham, periode 1 juli – 31 Des 2011                           80%
Kenaikan saldo LYD untuk PT Citra periode 1 Juli – 31 des 2011                     1.000.000 +
Jumlah kenaikan saldo LYD untuk PT Citra sejak 1 Jan 2010-31 Jul 2011      6.625.000

Adapun bentuk, daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2011, menurut metode harga perolehan nampak sebagai berikut :

PT Citra dan Perusahaan Anaknya (PT Borneo)
Daftar lajur penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 2011
Metode harga perolehan
Rekening-rekening neraca
PT Citra
PT Borneo
Eliminasi
Neraca konsolidasi
D
K
D
K
Debit :
Investasi saham-saham, PT Borneo

Eliminasi 80% modal saham

Eliminasi 75% saldo laba yang ditahan, 1/1/10 sebesar Rp 3.750.000

Eliminasi 5% saldo laba yang ditahan, 1/7/11 sebesar Rp 11.250.000

Selisih lebih harga perolehan diatas nilai buku saham

Macam-macam aktiva

Kredit:
Macam-macam hutang

Modal saham, PT Citra

LYD PT Citra

Modal saham, PT Borneo

Eliminasi 80%

Hak pem.saham minoritas 20%.

Laba yang ditahan, PT Borneo.

Eliminasi 80% seperti diatas

Hak pem. Saham minoritas 20%

Kenaikan saldo laba yang ditahan untuk perusahaan induk

24.375.000



-


-





-





-
50.625.000




75.000.000



26.500.000


25.000.000


23.500.000

-


-

-




-



-


-



-

-



-


-





-





-
50.000.000




50.000.000



17.500.000


-


-

25.000.000


-

-




12.500.000



-


-



-

-



-


-





-





-
-








-


-


-

-


20.000.000

-




-



3.375.000


-



-

-



20.000.000


2.812.500





562.500





-
-








-


-


-

-


-

-




-



-


-



-

-



-


-





-





1.000.000
100.625.000








-


-


-

-


-

-




-



-


-



-

-



-


-





-





-
-








39.000.000


25.000.000


23.500.000

-


-

5.000.000




-



-


2.500.000



6.625.000

75.000.000
50.000.000
23.375.000
23.375.000
101.625.000
101.625.000